Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di Amerika Serikat seharusnya menjadi ajang prestisius dengan segala kemegahannya. Namun, Real Madrid justru mengawali turnamen ini dengan kondisi yang jauh dari kata ideal. Tim raksasa Eropa tersebut dikabarkan harus menyulap sebuah taman umum menjadi pusat latihan sementara mereka, akibat ketiadaan fasilitas latihan yang memadai dari panitia lokal.
Situasi ini menyoroti masalah besar dalam kesiapan infrastruktur AS sebagai tuan rumah turnamen internasional. Real Madrid, yang membawa skuat penuh bertabur bintang, awalnya dijanjikan fasilitas latihan yang setara dengan standar profesional. Namun, kenyataannya sangat berbeda. Lapangan yang seharusnya digunakan tidak siap, bahkan beberapa fasilitas pendukung seperti ruang ganti, pencahayaan, dan sistem drainase dinilai tidak layak pakai.
Menurut laporan media Spanyol, pihak Madrid akhirnya memilih sebuah taman umum di kawasan pinggiran kota untuk dijadikan lokasi latihan darurat. Dengan bantuan staf internal dan pekerja lokal, taman tersebut diubah menjadi area latihan yang layak pakai dalam waktu singkat. Sebuah tindakan yang memancing perdebatan karena dianggap tidak pantas dilakukan oleh klub sekelas Madrid dalam turnamen resmi FIFA.
“Ini seharusnya jadi ajang prestisius, tapi kami bahkan tidak punya lapangan latihan yang layak,” ujar salah satu sumber dari internal klub. “Kami harus mengambil tindakan sendiri karena tidak bisa menunggu lebih lama.”
Langkah darurat Madrid ini menjadi bukti konkret bahwa infrastruktur AS, meskipun negara maju, tidak selalu siap dalam hal penyelenggaraan event olahraga global. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana negara tersebut akan menangani turnamen yang lebih besar seperti Piala Dunia 2026 nanti, yang juga akan digelar bersama Kanada dan Meksiko.
FIFA pun mulai mendapatkan tekanan untuk segera melakukan audit terhadap kesiapan infrastruktur lokal. Pasalnya, turnamen ini diikuti oleh tim-tim elite dari berbagai belahan dunia, dan kegagalan dalam penyediaan fasilitas dasar dapat mencoreng nama baik turnamen serta federasi.
Meskipun harus menghadapi situasi yang tidak ideal, Real Madrid tetap menunjukkan profesionalisme. Latihan berjalan sesuai rencana, dan tim tetap menjaga fokus untuk meraih gelar juara. Namun, pengalaman buruk ini tentu akan menjadi catatan penting bagi semua pihak terkait—terutama FIFA dan panitia lokal—untuk segera berbenah.
Sebagai simbol kebesaran klub, Real Madrid memang sanggup mengatasi situasi sulit dengan sumber daya mereka sendiri. Namun, tidak semua klub memiliki kemampuan serupa. Maka, jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub di masa depan akan terganggu.
Baca Juga: 10 Klub Paling Populer di Dunia Maya: Real Madrid Pimpin Daftar Followers