Bintang Mahal Sulit Dijual: Rencana Transfer Manchester United Berantakan!

Manchester United Vs Aston Villa: Ruben Amorim Minta Maaf - AlongWalker

Manchester United kembali menghadapi tantangan besar di bursa transfer musim panas 2025. Rencana ambisius manajemen Setan Merah untuk merombak skuad dan mendatangkan pemain-pemain baru kini terhambat oleh satu masalah utama: sulitnya menjual para pemain bintang yang bergaji tinggi namun tampil di bawah ekspektasi.

Gaji Selangit, Performa Merosot

Beberapa pemain top yang dulunya didatangkan dengan harga fantastis kini justru menjadi beban finansial. Nama-nama seperti Jadon Sancho, Antony, hingga Harry Maguire masuk dalam daftar pemain yang ingin dilepas, namun belum juga menarik minat klub lain. Masalah utamanya bukan hanya harga transfer yang tinggi, tetapi juga gaji besar yang membuat klub peminat berpikir dua kali.

Jadon Sancho, misalnya, bergaji lebih dari £300.000 per pekan namun tak kunjung menunjukkan konsistensi sejak kembali dari masa peminjaman. Klub-klub seperti Juventus dan Borussia Dortmund memang menunjukkan ketertarikan, tetapi enggan menanggung seluruh beban gaji sang pemain.

Fokus Belanja Terhambat

Manajemen MU sebelumnya merencanakan untuk mendatangkan beberapa pemain kunci seperti Michael Olise, João Neves, dan Jarrad Branthwaite, namun proses negosiasi berjalan lambat karena mereka harus menjual pemain terlebih dahulu demi menyeimbangkan neraca keuangan dan mematuhi aturan FFP (Financial Fair Play).

Pelatih anyar Erik ten Hag, yang dipertahankan setelah evaluasi musim lalu, dikabarkan kecewa dengan lambannya pergerakan klub di bursa transfer. Ia ingin membentuk skuad yang lebih dinamis dan kompetitif, tetapi tidak bisa berbuat banyak selama “stok lama” belum terjual.

Opsi: Pinjaman atau Pemutusan Kontrak?

Sebagai jalan keluar, beberapa opsi alternatif mulai dipertimbangkan, termasuk meminjamkan pemain dengan subsidi gaji atau bahkan melakukan pemutusan kontrak secara mutual. Namun, keputusan ini tentu berisiko dari sisi finansial dan citra klub.

“MU harus menerima kenyataan bahwa tidak semua investasi masa lalu berjalan sesuai harapan. Sekarang mereka harus mengambil keputusan sulit demi membangun masa depan,” ujar seorang analis sepak bola Inggris.

Situasi Kritis, Fans Mulai Gerah

Para pendukung MU juga mulai menunjukkan rasa frustrasi. Di media sosial, tagar seperti #GlazersOut dan #MUTransferFail kembali ramai digunakan. Mereka berharap manajemen baru, termasuk peran Sir Jim Ratcliffe yang kini memiliki kendali sepak bola di klub, bisa membawa perubahan nyata, bukan hanya janji-janji manis.

Penutup

Rencana Manchester United untuk melakukan revolusi skuad musim ini tampaknya harus menghadapi tantangan berat lebih dulu: melepas para bintang mahal yang tak lagi bersinar. Jika tak segera ada solusi, bukan tak mungkin musim depan akan kembali menjadi ajang eksperimen yang gagal bagi Setan Merah. Transformasi yang diharapkan bisa saja berantakan sebelum benar-benar dimulai.

Baca Juga: Chelsea Kalah, Nicolas Jackson Minta Maaf Usai Kartu Merah